
JUJUR!!! tadinya saya nggak tau tuh apa itu Negeri 5 Menara, ngeliat bukunya dengan cover yang cukup mencolok mata di toko buku yang bejejer itu saya cuma bilang “Oh, judulnya itu” tanpa melihat isi atau pun review novel tersebut.
Saya tipe orang yang suka menulis tapi kurang suka membaca, hahaha (aneh ya?) soalnya banyak orang yang bilang, “Biasanya orang yang suka menulis, Pasti suka membaca” tapi koq saya nggak ya? hehe
Pertama tau kalau Novel Negeri 5 Menara di film kan yaitu dari infotainment, biasaa sebelum aktivitas pagi-pagi saya nonton infotainment dulu,hehe *ups, ketauan :p*
Nah, saat itu! sedang menayangkan liputan tentang penayangan perdana dari film Negeri 5 Menara yang menampilkan para pemain-pemainnya juga. Wedeewww, pemainnya ternyata guanteng-guanteng bgtttt..hehe *itu yang pertama kali saya liat siy, he..
Menurut orang-orang yang telah membaca Novel Negeri 5 Menara ini, katanya ceritanya sangat menarik dan bagus, cerita yang melatarbelakangi dunia anak pesantren dalam mengejar impiannya. Makin penasaran lah saya dengan Negeri 5 Menara ini, akhirnya saya mencoba mencari tahu semua tentang Negeri 5 Menara dari “Mbah Google” yang menguasai internet jaman sekarang, yang sepertinya mengetahui segala hal yang ada di dunia ini..heheh (lebeeyy)
Setelah saya puas mencari tau tentang informasi mengenai Negeri 5 Menara, rasanya makin penasaran saja hati ini untuk segera menonton filmnya yang akan ditayangkan di bioskop mulai 1 Maret 2012. Yang membuat saya tertarik dengan cerita Negeri 5 Menara, bukan hanya pemain-pemainnya yang ganteng dan hebat-hebat namun cerita dari film itu sendiri sangat mewakili diri saya. Negeri 5 Menara bercerita tentang seorang remaja yang “Galau” dalam memilih mana jalan yang harus dia ambil untuk mencapai cita-citanya, dan hal tersebut sama juga seperti yang sedang saya alami. Selain itu di dalam film Negeri 5 Menara ini, sang aktor utama yang bernama Alif yang berperan sebagai seorang anak yang menyukai dunia tulis menulis juga membuat saya merasa “Alif tuh Guee Bangeett” hehe
Bulan Maret 2012!! sudah saya jadwalkan dalam agenda untuk menonton film tersebut. Dan Alhamdulillah, waktunya juga pas banget karena tidak ada jadwal yang penting. Tepat tanggal 1 Maret 2012, akhirnya saya bela-belain menonton film tersebut di hari pertama penayangan film-nya. Walaupun belum tau akan menonton dengan siapa. hehe
Jujur saat itu saya memang sedang dihantam dengan rasa galau yang luar biasa, gara-gara masalah pekerjaan dan cita-cita yang ingin saya capai. Nekad saya pergi sendiri lah ke bioskop untuk membeli tiketnya, merasa nggak enak nonton sendirian (udah kaya orang autis yang lagi stress,he) akhirnya saya mengajak salah satu teman untuk menonton film tersebut. Alhamdulillaahh, dia mau ikut menonton bareng (nggak jadi autis lagi deh,huhehe).
Tak lama setelah mendapatkan tiket, teman saya datang dan pintu theater pun sudah mulai dibuka. Sambil menenteng popcorn dan satu gelas minuman soda masuklah saya dan teman saya dengan penuh antusias. “Asiiikk, saya siaapp menghilangkan pikiran yang lagi butek iniii…” teriak saya dalam hati.
Pada bagian awal cerita, saya langsung melek dengan peran Alif yang di situ terlihat cuplis a.k.a cupu dengan rambut gondrongn dan kacamatanya (tapi muke nye tetep ganteng koq)..huehehe *tetep :p
Di awal cerita, sudah banyak pelajaran yang saya dapatkan dari film ini, tanpa pikir panjang langsung lah saya tuliskan kata-kata penyemangat yang kadang terselip saat film itu diputar di catatan handphone saya, agar nanti dapat saya baca berulang-ulang sebagai suntikan semangat disaat galau kembali datang. Selama film diputar, saya merasa ada suntikan semangat yang masuk dan menjalar ke seluruh tubuh, cerita yang menarik, pemeran yang hebat-hebat, ilustrasi musik yang bikin semangat membuat film ini menjadi Pengobat Galau saya kala itu.
Setelah selesai menonton film tersebut. Ajaib!! nih otak rasanya sesak dengan berbagai macam ide yang rasanya ingin segera dikeluarkan semuanya. Dengan semangat yang terpacu lagi dan banyak ide yang siap di launching, saya mencoba untuk mengontrol diri agar tidak gegabah, satu per satu semua rencana masa depan harus saya susun dan lakukan demi tercapainya impian dan cita-cita.
Step by step, lama-lama nggak tau kenapa semenjak saya menonton film ini, saya jadi pribadi yang lebih berani, berani menonjolkan kemampuan diri, (tadinya saya hanya bisa ngangguk-angguk dan diem aja kalau lagi ada orang yang presentasi atau nerangin, kalaupun mau nanya atau komplain kya’nya takut banget buat buka mulut), saya jadi pribadi yang lebih berani mengambil keputusan, mengambil resiko dan lebih berani bicara menuturkan pendapat (namun tetap dengan cara yang baik-baik).
Nggak cukup hanya dengan menonton film Negeri 5 Menara, akhirnya dengan uang yang pas-pasan saya paksakan membeli buku squel dari Negeri 5 Menara yaitu Ranah 3 Warna, yang ternyata isinya lebih dahsyat lagi, dapat membuat saya meletupkan impian ketingkat yang makin tinggi, saya jadi berani bermimpi tinggi dengan berani mengambil langkah panjang untuk mencapai cita-cita saya itu.
Dahsyat!!! Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna, dapat membuat saya berubah menjadi pribadi yang LEBIH BERANI, LEBIH PINTERAN (dikit,hehe) DAN LEBIH KREATIF.
Tantangan baru yang ada di depan mata, rasanya mau terus saya coba semuaaaa, entah itu akan berhasil ataupun gagal, cobaa cobaa dan cobaa yang ada dipikiran saya sekarang. Karena kini saya telah bertekad, di masa muda ini, saya harus terus mencari ilmu, mencari pengalaman dan mencari banyak teman.
Saya mau sukses seperti Alif, Saya mau merubah pandangan orang lain mengenai diri saya, dengan MOVE ON!! NO GALAU!! Yeaahhh!!! Thanks mas A.Fuadi telah membagi inspirasi dan motivasi yang luar biasa buat saya melalui buku-bukunya.. Semoga saya dapat mengikuti jejak kesuksesan ALIF, Amin.. ;)
By: Roby’atul Adawya (@yaya_yah)