Cute Rocking Baby Monkey

Petualangan ke Krakatau (Part 2)


...Namun hujan tsb tidak menyurutkan semangat 45 gw buat tetep snorkeling hihiy *nekad*. Dengan di iringi rintikan hujan yang cukup lebat, gw dan beberapa teman yang juga tetap nekad untuk snorkeling menuju ke perahu dan meluncur ke salah satu pulau yang di pinggirannya punya pemandangan trumbu karang yang subhanallah.

Efek hujan memang agak membuat air yang kita selam agak butek dikit, hehe tapi seru ternyata snorkeling di bawah rintikan hujan, adrenalinnya dapet banget. Selain dingiiinn yang menusuk tulang  tapi sensasi saat menyelamnya itu beda! Tak berapa lama setelah kita pindah ke pulau lain mencari spot yang bagus untuk menyelami alam bawah laut, hujan pun mulai berhenti dan pemandangan alam bawah lautnya kini makin terlihat jelas dan sangaatt cantiikk.

“Subhanallah walhamdulillah wallaillahaillah allahuakbar…” itu kalimat yang terus gw sebut didalam hati ketika menyelami alam bawah laut pulau-pulau yang ada di kawasan Anak Gn.Krakatau, keindahan alam bawah laut tak kalah dengan indahnya alam Tuhan di daratan sana, selalu rindu jika membayangkan pengalaman tsb. Aaaaa~~~ pingiin kesanaa lagiii… ~~~
Setelah lelah kaki dan tangan ini untuk menyelam akhirnya kita semua kembali ke home stay untuk istirahat dan bersiap untuk besok pukul 2 dini hari nanti meluncur menuju tujuan utama kita yaitu Anak Gn. Krakataauu.. Yeaahh !!!

***

Pukul 2 dini hari semua sudah bangun dan mulai bersiap dengan perbekalan yang akan dibawa nanti, dikarenakan listrik disana sudah dimatikan setiap malamnya sehingga saat itu kita hanya mengandalkan senter untuk siap-siap dengan cahaya seadanya. Udara dingin, perut mules dan rasa lapar sempat menyerang gw waktu itu, tapi itu merupakan salah satu reaksi exited gw buat segera meluncur ke Anak Gn. Legenda yang sudah banyak dunia tahu tsb. 

Dan disinilah petualangan yang sebenarnya kita rasakan!! Ditengah perjalanan kita menuju Anak Gn.Krakatau dengan menggunakan perahu, saat  di tengah laut kita terkena badai angin barat dimana badai angin tersebut lumayan berbahaya dan ditakuti oleh setiap nelayan.

Perahu bergoyang dengan kuatnya, sampai mengalami kemiringan hingga 90 derajat kemiringan. Kita terus terombang ambing di tengah laut. Sebenarnya didepan kita sudah menjulang gunung yang menjadi tujuan kita namun kita belum bisa menepi dikarenakan ombak yang ada di sekitar pulau gunung tsb masih sangat tinggi dan tidak memungkinkan kita untuk menepi. Oleh karena itu, kita kehilangan moment sunrise yang sebenarnya kita tuju sejak pagi tadi.

Hingga pukul 7 pagi kita baru bisa menepi dan turun dari kapal, seiisi kapal banyak yang “jackpot”, karena tidak tahan dengan guncangan ombak tinggi yang kita alami sedari subuh tadi di perahu, termasuk gw yang yang kumat penyakit maag nya *Ohh.. NOO!!! ~~~ 

Setelah semua turun dari kapal dan beristirahat sejenak, akhirnya kita langsung menuju ke puncak Anak gunung Krakatau. Track yang dilalui tidak begitu sulit karena memang tinggi dari anak gunung tsb memang tidak terlalu tinggi juga, namun hal terssebut tidak menyurutkan semangat kita untuk mencapai ke puncak.

Dengan tenaga yang masih tersisa akhirnya kita sampaiiiii di puncak anak gunung krakatauuu, yuhuuu… subhanallaahh ya Allah, dengan perjuangan badai laut yang bikin mual dan pusing serta perjuangan beratnya kaki untuk mencapai ke atas puncak. Akhirnya kini kita bisa menikmati indah yang luar biasa dari pemandangan dari atas sana. Jajaran pulau-pulau kecil disekitar anak gunung Krakatau yang diputus oleh air-air laut yang seakan mengililinginya menambah indahnya pemandangan disekitar pemandangan gunung tsb.

Specless, lelah, puas, dan takjub jadi satu saat gw berada di atas sana, sebenarnya sudah ada target untuk foto-foto ketika gw mencapai puncak. Namun, entah keinginan tsb hilang dan yang gw rasakan saat itu hanya ingin duduk menikmati alam, menikmati angin, menikmati matahari yang seakan melihat kea rah gw saat itu, dan mensyukuri karena gw udah bisa menginjakan kaki gw diatas sana.

Tak lama berada di puncak karena kondisi gunung yang masih aktif sehingga tidak membolehkan kita terlalu lama berada di atas sana. Setelah turun dan makan akhirnya dengan setengah hati karena masih merasakan mabok laut kita menuju pulau berikutnya untuk snorkeling, jujur sebenarnya fisik ini sudah lelah untuk snorkeling, mungkin efek mabok, muntah dan maag yang kumat membuat fisik gw saat itu makin gak karuan. Namun dengan sisa sisa tenaga yang ada gw tetep berusaha menikamati indahnya alam bawah laut disekitaran anak gunung Krakatau yang makin menabjukan, disana gw juga berenang bersama nemo-nemo kecil yang banyak berlarian disekitar gw saat gw menghampiri. Huuaaahh, indah bangeett!! Tapi sayang, waktu seakan cepat sekali berlalu, kita harus kembali ke home stay untuk persiapan pulang ke Jakarta.

Namun ternyata alam masih ingin bermain-main dengan kita saat menuju ke tempat home stay. Kita dihadapkan kembali oleh badai angin barat yang makin parah, dengan kondisi gw yang sedang drop gw makin gak bisa tahan dengan badai tsb, dengan kondisi tubuh yang kedinginan, kepala pusing, perut mual, gw dan teman gw memutuskan untuk bersembunyi didalam toilet karena muntah-muntah yang tiada henti serta rasa mual yang makin menjadi-jadi karena guncangan perahu yang makin miring dan ombak yang makin besar.

Selintas terfikir bahwa perahu tsb akan terbalik dan kita akan tenggelam, terlintas juga didalam hati permintaan maaf untuk mama dan bapak yang ada dirumah jika umur gw Cuma sampai sini, waahh bener-bener berasa mau mati waktu itu. Gw gak tau bagaimana situasi diluar sana, yang jelas situasi didalam toilet aja udah kacau apalagi di luar. Dengan terus berdzikir dan menahan rasa sakit di seluruh badan akhirnya setelah beberapa jam terombang ambing kita bisa sampai dengan selamat di home stay.

Yaa Allah legaa rasanyaa, kita bisa sampai dengan selamat, dan sesampainya di home stay kita langsung bersih-bersih dan bersiap-siap untuk meninggalkan pulau tsb. Namun dikarenakan cuaca yang masih buruk, kepulangan kita ditunda untuk beberapa jam sampai menunggu cuaca bersahabat.

Tak lama, akhirnya kita langsung meluncur ke pelabuhan Bakaheuni, Lampung untuk kembali ke  Jakarta. Namun, tak lupa kita sempat mampir sebentar membeli buah tangan untuk orang dirumah dan tanpa berlama-lama lagi kami langsung menuju ke kapal feri besar yang sudah standby mengangkut kita. Alhamdulillah kita mendapatkan kapal yang bagus, dan tidak merasakan mabuk laut lagi seperti sebelumnya.. hehehhe Pukul 2 dini hari akhirnya kita sampai di Pelbuhan merak, masing-masing dari kita berpisah menuju ke rumah masing-masing. 

Sungguh pengalaman yang amat luar biasa, banyak pengalaman yang nggak bakal terlupakan dan gak bakal didapatkan kalau tidak terjun langsung saat itu. Banyak sahabat baru yang kita temukan, banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari perjalanan tsb dan sungguh hal tersebut adalah hal yang paling luar biasa yang akan jarang sekali kita dapatkan.

Gw mau ngucapin makasihh banyak sebanyak-banyaknya buat Allah SWT yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa, dan memberikan nyawa yang berharga buat gw bisa melakukan perjalanan tsb sampai bisa selamat ke rumah.

Dan makasih gw juga buat orang tua yang selalu tak putus berdoa buat anaknya yang tukang jalan ini, dan pastinya buat sahabat-sabahat bolang gw Senni, Bedoel, Wahyu, Agung, dll yang gak bs gw sebutin semuanya yang udah buat perjalanan ini makin berkesan. Thanks All dan see you next triippp… :*

If You Like This Post, Share it With Your Friends

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Petualangan ke Krakatau (Part 2)"

Post a Comment